Sabtu, 26 Juli 2014

30 kisah teladan: Kesetiaan Seorang Istri dan Kecerobohan Suami

Rupanya karena kesal dan baru saja bertengkar, seorang suami, pada zaman Rasulullah masih hidup, menghardik Istrinya sambil keluar dari rumahnya: "Kamu tidak boleh keluar kamar sebelum aku pulang." Lalu laki-laki itu pun berangkat meninggalkan istrinya untuk melakukan perjalanan ke luar daerah.
Ada pun istrinya karena mentaati perintah sang suami, selama kepergian laki-laki itu tidak berani keluar dari rumahnya. Semua keperluan sehari-hari dibelinya dari dalam rumah. Untuk ke pasar saja ia terhalang oleh perintah suaminya sebelum berangkat itu.
Sudah dua hari laki-laki itu belum pulang. Istri yang patuh itu hanya bisa menunggu-nunggu dari balik pintu saja. Tiba-tiba ketika hari hampir sore dan perempuan tersebut sedang termangu-mangu mengharapkan kedatangan suaminya, muncullah bayanganlaki-laki dari jauh. Ia tengah berjalan cepat-cepat serta tergopoh-gopoh. Laki-laki itu menuju ke tempat perempuan tadi, dan ternyata adalah familinya yang tinggal di kampung kelahirannya.
Karena bukan muhrim, meskipun laki-laki itu masih termasuk keluarganya, perempuan tersebut tidak berani membukakan pintu. Pantang bagi seorang istri yang taat menerima tamu pria sendirian ketika suaminya tidak ada di rumah.
"Saya lihat engkau tergesa-gesa sekali. Ada kabar apa dari rumah?" begitu tanya perempuan tadi setelah menjawab salam laki-laki yang baru datang itu.
"Bapakmu sakit payah," kata laki-laki tersebut. "Engkau diharapkan segera datang karena ada pesan Bapak yang akan disampaikan kepadamu."
"Inna lillah...," pekik perempuan itu kaget. Dia bingung. Bapaknya sakit payah, satu-satunya orang tua baginya setelah ibunya meninggal beberapa waktu yang lewat. Dan orang tua ini agaknya ingin bertemu dengan sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun ia terikat oleh larangan suaminya agar jangan keluar rumah. Manakah yang harus diberatkan? Perintah suamikah atau harapan bapaknya?
karena ia tidak bisa memutuskan dengan ceroboh, maka ia minta tolong kepada utusan bapaknya itu. "Coba kautanyakan kepada Rasulullah. Bapak sakit payah, sedangkan suamiku, sebelum berangkat, berpesan agar saya jangan keluar rumah. Apa perkataan Rasulullah, itulah yang akan saya kerjakan."
Lalu pergilah utusan tadi kepada Rasulullah. Setelah diceritakan masalah itu, Nabi berkata, "Sampaikan kepada Fulanah agar dia taati perintah suami."
Kembalilah si utusan kepada perempuan itu menyampaikan amanat Nabi. Maka pulanglah si utusan ke kampungnya dengan tangan hampa.
Malam itu Fulanah tidur dengan gelisah. Terbayang wajah bapaknya yang kurus dan ceking. Terngiang perintah suaminya yang harus ditaati. Tatkala pagi-pagi ia terbangun, dengan harap-harap cemas ia menanti kedatangan suaminya agar pagi-pagi itu dia bisa berangkat ke kampung sesudah mendapat izin. Ternyata sia-sia harapannya. Bahkan yang tampak muncul adalah laki-laki yang kemarin. Makin pucat muka Fulanah. "Jangan-jangan..."
Betul! Apa yang dikuatirkannya terjadi. "Bapakmu meninggal dunia dengan tenang tadi malam," demikianlah berita yang didengarnya dari utusan itu.
Menetes air mata Fulanah sambil mulutnya menggumam, "Inna lillah wa inna ilaihi raji'un...."
"Dan kalau kau ingin berjumpa, sekaranglah waktunya," sambung utusan itu.
"Tapi suami ku belum pulang," Jawab Fulanah dengan sedih. "Coba tolong tanyakan kepada Rasulullah, bagaimana pendapat beliau."
Maka pergilah laki-laki itu kepada Rasulullah. Begitu tiba kembali, Fulanah bertanya buru-buru, "Bagaimana?"
"Beliau berpesan agar engkau taat kepada perintah suami," jawab utusan tersebut.
Sekali lagi ia pulang ke kampung dengan sia-sia.
Sehabis Dzuhur, pada waktu Fulanah tengah berdiri di balik pintu mengharap-harap kepulangan suaminya, utusan tersebut datang kembali. Dari luar dia berkata, "Bapakmu akan segera dimakamkan. Apakah kau tidak ingin melihat mukanya buat terakhir kali?"
Fulanah hanya meneteskan air mata sambil menggeleng, "Pulanglah engkau, tanamkanlah jenazah Bapak baik-baik. Aku tidak bisa hadir karena suamiku belum pulang juga."
Hingga pagi esoknya pun suami Fulanah belum pulang juga. Baru setelah menjelang sore tampak bayangan tubuh yang dinanti-nanti itu dari kejauhan. Fulanah segera bersiap-siap. Badan serta rambutnya dirapikan dan masakan buru-buru dipanaskan kembali.
Begitu suaminya masuk, Fulanah menyambut dengan tertawa. Dibiarkan suami membersihkan badan, istirahat, dan makan malam. Sesudah itu barulah Fulanah berkata:
"Bang, bapak saya kemarin meninggal dunia"
Laki-laki itu tampak terkejut sekali. "Inna lillah...," serunya. "Dan kau sudah melawat?"
Fulanah menggeleng. "Tidak, Bang, karena engkau berpesan sebelum pergi agar saya tidak keluar rumah sebelum engkau datang," jawab istri yang taat tu dengan sabar.
"Astaghfirullah...," seru si suami menyesal.
Dia merasa bersalah telah menghamburkan larangan dengan gegabah karena menuruti ajakan hawa marah. Maka pada kesempatan lain dia menghadap Rasulullah menyampaikan penyesalannya itu.
Nabi berkata, "Kali ini tidak berdosa, karena tidak sengaja dan sudah menyesal. Itu adalah pelajarn bagimu agar dalam keadaan marah sekali pun jangan kaupatuhi dorongan hawa nafsu. Sedangkan istrimu, dia betul-betul calon penghuni surga karena taatnya kepada suami."

30 kisah teladan: Ali bin Abi Thalib di Medan Perang

Perang Uhud masih berkecamuk dengan hebatnya. Musuh yang dipimpin oleh dua panglima Quraisy yang gagah perkasa, Khalid bin Walid dan Ikrimah bin Abi Jahal, mengamuk bagaikan macan-macan gurun yang haus darah. Nabi telah terluka. Hamzah, pamanya telah dibantai oleh Wahsya, tangan kanan Hindun istri Abu Sufyan. Wahsya bukan hanya membunuh pahlawan itu, bahkan mengorek jantungnya, dan diserahkannya kepada majikannya. Oleh perempuan itu jantung Hamzah dikunyah-kunyah sebagai pelampiasan dendam lamanya.
Mayat-mayat bergelimpangan di segenap penjuru. Tidak satu pun yang utuh. Di pihak para syuhada Muslimin korban-korban perang itu mirip bangkai-bangkai kambing dimangsa binatang-binatang buas. Mengerikan.
Ali terlibat adu senjata dengan seorang panglima musyrik yang tangguh. Ia sungguh seorang jago pedang yang amat lihai, baik di atas kudanya maupun di medan pasir yang terik. 
Sekujur tubuh Ali penuh dengan darah, darahnya sendiri. Pakaian perangnya telah pecah-pecah, perisainya sudah terlempar jauh. Maut mengancam Ali dari kelebatan pedang musuh yang menyambar-nyambar. Betul-betul Ali berada di dalam bahaya kebinasaan yang amat gawat.
Untunglah dalam suatu kesempatan, Ali berhasil menangkis pedang musuh yang mengancam lehernya. Setelah berusaha keras dengan susah payah, akhirnya Ali mendapatkan peluang sedikit untung menggunting kaki musuh.
Tanpa ampun lagi orang kafir itu terjatuh. Pedangnya terlepas, dan segera ditendang jauh oleh Ali. Kemudian sahabt muda yang gesit ini melompat ke atas badan musuhnya, mencabut pisau pendek dari pinggangnya, dan tangannya sudah terangkat tinggi pisau itu untuk dihunjamkan ke jantung panglima hebat yan kini tidak berdaya tersebut.
Tiba-tiba, tatkala dalam beberapa detik lagi pisau Ali yang berkilat-kilat ditimpa matahari itu akan menghabisi nyawanya, tinggal beberapa inci dari dadanya, orang musyrik itu meludahi muka Ali, persis mengenai mata, hidung, dan mulutnya.
Tentu saja Ali sangat jijik dan marah. Baunya bukan main busuk. Hampir saja Ali muntah-muntah. Wajahnya merah padam, dadanya nyaris meledak karena murka.
Namun, yang sangat menherankan, dalam keadaan darahnya bergolak panas karena dhina dan direndahkan, Ali bin Abi Thalib justru melemparkan pisaunya ke samping. Lalu ia segera berdiri menyuruh orang kafir itu pergi.
Betapa bengongnya panglima musyrik yang keras kepala tersebut. Dengan nada tidak percaya ia bertanya, "Mengapa kau lepaskan aku? Mengapa engkau tidak jadi membunuhku? Gila kah engkau, padahal tadi, kalau tidak aku, pasti engkau yang mampus?"
Ali, sambil mengusap debu yang menempel di bajunya, menjawab, "Untuk membunuhmu bisa kuselesaikan lain kali. Tetapi kalau aku membunuhmu sekarang, itu kulakukan bukan karena Allah semata-mata, melainkan karena aku marah akibat kauludahi. Berbeda daripada sebelumnya ketika aku betul-betul bertempur atas dasar keyakinan untuk membela agama yang benar. Aku tidak mau mengotori tanganku dan perjuanganku dengan darah manusia karena alasan hawa nafsu, betapapun besarnya kemarahanku dengan kauhina melalui perbuatanmu meludahi wajahku tadi."

SUMBER:
Arroisi, K.H. Abdurrahman. 30 Kisah Teladan 1. Bandung: Rosda, 1989. Print.

Rabu, 23 Juli 2014

Sodaqoh

Ketika kita dikubur, kita tidak membawa harta yang masih kita genggam. Tetapi justru membawa harta yang sudah kita berikan. #letsdo #shadaqah

Repost from instagram account: @nonieqabajah

Minggu, 20 Juli 2014

Cantik di mata manusia vs. di mata Allah

Pilih tampil cantik dimata manusia atau 'subhanallah cantik solehah' dimata Allah? ☺️ Cantik dimata manusia hanya sepanjang usia, cantik dimata Allah inshaaAllah sampai ke surga. Jangan biarkan Ramadhan pergi tanpa perubahan :)

Repost from: instagram @angellafransisca

Akhwat sejati itu...

Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya, “Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”. Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab: 

"Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibaliknya. Akhwat Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu. Akhwat Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara". 

Sang Ayah terdiam sembari menatap putrinya. “Lantas apa lagi Abi…?” lanjut tanya anaknya.

"Ketahuilah putriku…. Akhwat Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur. Dan Ingatlah…!!! Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul." 

Setelah itu Sang anak kembali bertanya “Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?” Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka..” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan “ISTRI PARA NABI”. Meski suatu kemustahilan untuk kita menjadi seperti Istri para Nabi, tapi ketahuilah ukhty bahwa usaha kita untuk meneladaninya akan menjadi satu alasan besar Allah mencintai kita. Semoga Allah mempermudah sgala urusan kita.

Suamiku seorang pencemburu. Ia tak suka jika laki-laki bersikap ramah padaku.. 

Jika aku terlalu akrab bicara dengan teman laki-laki, suamiku marah, meski teman dekat sekalipun.. Ia menelfonku jika sudah dekat rumah, agar aku bersiap dengan hijabku, membukakan pintu untuknya.. 

Jika ada tamunya datang, dia menyuruhku merapikan hijabku... Ia lebih memilih mengambilkan minuman & menyajikannya sendiri untuk tamu laki-laki. Bukan aku... 

Jika tak sengaja hijabku terbuka karena angin atau karena dudukku yang kurang rapi, ia segera merapikannya untukku... Ia belikan aku pakaian syar'i, menjulur menutup seluruh tubuh.. Ia tak ingin perhiasan miliknya di lihat laki-laki bukan mahromku.. Seperti harta berharga satu-satunya, ia sungguh-sungguh menjagaku.. 

Jika keluar ia melarangku pakai parfum, berhias, mempercantik diri.. Hanya untuknya, hanya saat didepannya, begitu pintanya.. 

Kenapa suamiku begitu? Rupanya ia bukanlah pencemburu buta... Ia takut Allah murka padanya... Betapa takutnya suamiku membiarkan aku mengumbar auratku... Ia tahu setelah menikahiku, dialah yang bertanggung jawab atas sikapku... Ia takut menanggung dosa, atas aku... Perempuan yang rentan dengan fitnah... Ia terus menjagaku, karena cinta & taatnya pada Allah... 

[Elmika Hijrah | 4 januari 2014]

Perbandingan dunia dan akhirat

Demi Allah, dunia di banding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut, air yang tersisa di jarinya ketika di angkat, itulah nilai dunia. Lalu mengapa korbankan akhirat demi dunia? Bodoh&rugilah mereka yg berpacu, berlomba, dan bernafsu demi setetes air dan abaikan lautan, kemudian atas kenikmatan yg hanya setetes itu, Allah balas dengan kepedihan&siksaan abadi sebanyak lautan. Naudzubillahimindzalik!

repost from: instagram @angellafransisca

Kamis, 17 Juli 2014

Di bulan ramadhan, setan-setan terbelenggu

Dibelenggunya setan-setan di bulan ramadhan tujuannya untuk tidak bersungguh-sungguh menggoda manusia dan menyesatkan manusia. Sehari ini aku ada ngingetin ke kebaikan ke salah satu orang yang reputasi amalnya di mata ku sangat kurang banget. Tapi, tetep aja dia bebal. Yaudah aku bisa apa, kalau mau maksa juga nanti adanya dia beribadah dalam niat dan keadaan gak ikhlas juga terpaksa. Biarlah Allah yang turun tangan.

Ini bukan masalah setan-setan tidak bener-bener terbelenggu di dunia. Tapi masalah dirinya sendiri yang gak berusaha biar setan-setan disekitarnya untuk menjauh darinya.

Minggu, 13 Juli 2014

ketika kaum muslim banyak yang ingin menegakkan kembali khilafah

@angellafransisca Ga ngerti sm Muslim yg suka bikin dalil sndri menentang dakwah penegakan Sistem yg dtgnya dr Allah. Alesannya itu2 aja, Harus saling menghargai, Muslim ngga boleh egois.

Percaya ngga sih sama tuhanNya?

Bahwa Al-Qur'an dan As-Sunah itu sempurna, jalan menuju kesejahteraan bagi Muslim maupun NonMuslim, kebahagiaan dunia akhirat, keadilan, kebaikan, peraturan yg datang dari Allah, tuhan sang pencipta, yang maha mengetahui, yg maha adil, yg maha melihat, yg maha kuasa.

Lah ini malah bersikeras menentang dan malah ikut mempertahankan sistem yg dibuat oleh manusia "sang pelaku dan pembuat kesalahan" dengan alasan harus saling menghargai.

Emangnya kalo sistem demokrasi di Indonesia ini diganti oleh sistem Khilafah, yg nonMuslim harus minggat dari indonesia? NonMuslim ngga dijamin lagi kesejahteraannya? Ngawur.

Selain contoh di atas, dalam Al Qur'an pencuri harus di potong tangannya, dalam demokrasi jgnkan pencuri ayam, koruptor aja bebas berkeliaran.
Dalam al-Qur'an, pornografi, pornoaksi itu dilarang&haram! Dalam demokrasi, mau bikin undang2nya aja lama bener, padahal jelas banyak sisi negatif&merugikan. Banyaknya kejadian perkosaan, pelecehan seksual itu darimana?
Read more ⬇️⬇️⬇️

@angellafransisca Sistem khilafah mengharuskan pemimpin(khalifah) yg amanah, yg berhak memilih hanya orang2 yg berilmu&mengerti, dalam demokrasi, kuasa ada ditangan rakyat, iya kalo rakyatnya pintar-jujur-mengerti-peduli-tulus, lah ini hak memilih orang2 yg demikian disamakan dgn orang2 licik yg haus kekuasaan-usil-ngga peduli-ikut2an-hanya dikasi uang lalu memilih, terus kalo yg milihnya begitu, mungkin ngga terpilih pemimpin yg benar2 amanah dan tulus mensejahterakan rakyat?

Apa ruginya sih kalo sistem khilafah kembali tegak? Apa jeleknya? Apa minusnya?
Bagus ngga tuh yg mencuri hukumnya potong tangan yg zina dirajam sampai mati, lah ya bagus, jd yg nyuri&zina mikir berjuta2 kali, sejahtera dong semua ummat?

Rasul sudah janji Islam akan kembali bangkit. Kalo rasul yg bilang, berarti kebangkitan Islam ini adlh sebuah kepastian. Tinggal mikirin, caranya menegakkan khilafah ini gmn?
Mulai dari kita, mulai membuka mata, mulai belajar ttg Islam, mau mengerti Islam, dimulai dgn berdakwah satu sama lain ttg Khilafah agr semakin bnyk Muslim yg mengerti Khilafah, kemudian bersatu (setuju) dgn tegaknya sistem Khilafah ini, lalu sama2 berjuang, bukan pasrah mengikuti realita yg ada, putus asa, atau malah menentang. :'( Katanya peduli sama Gaza, emang cukup pake iba,materi&doa? Mulai lah berjuang agar Islam bisa kembali berjaya, dapat menjadi inspirasi dan motivasi yg menjadikan pengembannya mulia dan tinggi.
:) mau? Mulai sekarang yuk! :)

@sabillaputeri Ada jutaan umat beragama di indo kak bagaimana kalau mereka tidak setuju dengan pemerintahan lewat khalifah di sadari atau tidak pasti ada orang yg merasa "indonesia bukan hanya milik umat muslim tapi juga bagi 5 agama lain" kalau2 saja mereka merasa tidak adil dengan ketentuan ini . Menurut kakak bagaimana ?

@meggachen Maaf, ini pendapat saya saja. Nah kan mbak terlihat mengutarakan pendapat kpda muslim, saya bukan muslim tapi menurut saya, coba mbak tanya kepada diri sendiri. Memangnya apa salahnya dengan pancasila? Toh pancasila itu adalah dasar negara. Pancasila bukan agama. Pancasila dan Khalifah memang tidak bisa dikatakan sama, tapi inti dari semuanya tetap untuk menciptakan perdamaian. Kalau Indonesia menjadi negara islam, apakah itu baik? Ya tentu iya, karena rakyat akan segan berbuat hal yang tidak baik. Sama seperti pancasila, apakah baik? Ya pancasila tentu baik karena adil bagi semua rakyat Indonesia. Lantas apakah Khalifah bisa berjalan dengan baik? Sama juga seperti Pancasila. Pancasila itu baik adanya, hanya orang2 di dalamnya yang tidak baik. Perlu diingat lagi, Pancasila bukan agama. Khalifah juga bisa begitu, ajaran dan sistemnya memang baik, tapi kalau sudab dilaksanakan apakah akan benar2 baik? Kalau menurut saya justru akan memperkeruh keadaan. Karena dengan adanya Khalifah, fanatik2 islam (maaf) akan dengan mudahnya berkuasa di dunia politik dan akan dengan terang2an mendeskriminasi orang2 seperti kami. Jadi apakah itu baik? Apakah sistem itu bisa mendamaikan kita sebagai negara? Tidak bisakah kalau kita hanya beragama tanpa mencampur adukkan hal tersebut ke politik? Seperti yang kita tau, segala hal yang tercampur ke politik akan menjadi hal yang tidak adil dan tidak baik.

@debbiyobi Kak megga @meggachen kalo boleh sedikit berkomentar, setau saya sistem khilafah yg di ajarkan rasulullah dan di praktekan jaman dulu itu, muslim hukumnya wajib melindungi non muslim yg sudah ada perjanjian damai. Makanya sistem khilafah dulu rakyat nya makmur dan damai sekali. Bisa di google untuk lebih lengkapnya kak. Maaf sebelumnya :)

@meggachen Dan satu hal lagi mbak. Mbak kelihatan sekali biasnya terhadap islam padahal negara ini bukan negara yang hanya memiliki penduduk beragama islam. Apa itu tidak sangat fanatik? Apakah mbak pernah tau kata 'adil'? Apakah tidak cukup untuk beribadah dan menyebarkan agama tanpa mencampurkannya ke dalam politik? "Berbeda2 tetapi satu jua" itu bukan hanya lambang negara kita mbak. Tapi juga satu kalimat yang membuat kami (orang yg berbeda agama dan ethnicity dari org mayoritas di indonesia) merasa bahwa kami juga adalah bagian dari negeri ini. Kalau kami di bawah khalifah, apalah kami ini? Tentu hanyalah sampah yang akan dibuang ke sana ke mari. Geraja? Tentu akan hilang secara perlahan karena kefanatikan beberapa pihak. Mbak jangan menjadi sangat egois untuk menjadikan negara ini negara islam. Ini bukan saatnya menjadikan satu agama ke pusat pemerintahan mbak. Dunia ini sudah semakin jahat. Sebentar lagi akan ada periode dimana kita semua akan dikendalikan oleh uang, politik dan iblis. Tidaknya menurut mbak menjauhkan hal itu dengan cara menggabungkan semua agama lebih baik daripada fight untuk agama mbak dari agama lainnya dan juga hal manusiawi lainnya? Semua agama itu baik, tetapi jika sudah di politik-kan, tentu sudah menjadi tidak baik. Agama kita semua baik. Tapi kalau dipolitikkan, tentu sudah tidak baik. Saya sangat mengagumi mbak sebelum menjadi fanatik seperti ini. Sekarang saya sudah lost respect terhadap mbak.

@abd_haq @meggachen Santai ci kita pertanyakan saja, sudah sejak kpn sih khilafah didengungkan di Indonesia? Siapa sih yg paling getol mendengungkan? Yg paling penting, emang ada progress yg signifikan dan bener2 kita rasakan?

@meggachen Maaf saya hanya berpendapat dan merespon pada caption mbak angella @ahd_haq

@mekaulia @meggachen maaf saya sdkt menjawab. Dalam khilafah tidak ada yang namanya fanatik islam akan mendeskriminasi nonmuslim mbak :) sebab Islam itu adalah rahmatan lil a'lamin, dan menerapkannya secara menyeluruh (kaffah) adalah rahmat bagi semesta alam. Sebab dulu, 1300 th Islam menguasai 2/3 dunia dan yg berada dalam naungan Khilafah Islamiyah juga ada nonmuslim (sepengetahuan saya dalam kajian yg pernah saya ikuti) ^^

@meggachen @debbiyobi iya, mungkin bisa jadi begitu. Tapi anda bisa liat sendiri, kami di kalimantan sudah mengalami banyak cekcok dengan FPI, apakah bisa menjamin kalau FPI tidak akan ada lagi bila khalifah diusung? Mungkin kalau semua orang islam berpendapat seperti kalian di sini, yang memang hanya ingin mendamaikan negara dan menciptakan dunia yg lebih baik, tentu kita akan baik2 saja. Tapi di Indonesia ini, banyak pihak2 yang hanya peduli pada islam menguasai negara dan tidak peduli pada kami, rakyat minoritas :)

@meggachen Oh maaf 'khilafah' maksud saya @debbiyobi

@angellafransisca @meggachen Dalam Islam, seluruh aspek kehidupan telah ditentukan dalam al-Qur'an, dlm aspek keagamaan, kenegaraan, bahkan sampai peraturan perang sudah ditetapkan. Ya, hanya Islam yg mengatur seluruh aspek kehidupan, dan tidak boleh dipisahkan :) pancasila itu baik, namun sistem demokrasi itu yg tidak baik. Karena hukum dibuat oleh manusia,  kekuasaan ada pada manusia, sedangkan manusia tidak ada yg sempurna, manusia tempatny salah&khilaf, hukum2 yg dibuat scr demokrasi berdasarkan suara terbanyak, sedangkan kebanyakan manusia sekarang sudah banyak mementingkan kepentingan&kesejahteraan sendiri, sedikit yg rela berkorban demi kesejahteraan orang banyak. Lalu, masalah keberagaman agama, Islam sempat berjaya pada jaman kekhalifahan, tau kah mba? Bahwa pada saat Islam berjaya dapat menyatukan imperium persia&romawi dulu, kesejahteraan rakyat jauh melebihi apa yg pernah diberikan kedua imperium sebelumnya? Semua ummat dijamin :) bahkan lebih sejahtera. Silakan baca sejarahnya di google hehehe. :)

@meggachen Kalau memang seperti yang mbak katakan tentu akan sangat baik. Yah andaikan saja bisa seperti itu kembali mbak. Andaikan saja dunia ini kembali tidak mementingkan hal yang manusiawi. Tapi apakah dengan mengkhalifahkan indonesia, bisa kembali membuat kita seperti dulu? @angellafransisca

@angellafransisca @meggachen nah mba sendiri yg bilang politik itu jahat, ya politik itu bagian dari demokrasi, hehehehehe... Islam ngga pernah ngajarin untuk menindas, mengusir, membunuh, mencela, menghina, jadi ketakutan mba itu salah besar, justru sebaliknya :) Sudah menjadi kewajiban saya sebagai umat Islam untuk memperjuangkan agama Islam yg rahmatan lil 'alamin. :)

@meggachen Amin deh ya mbak @angellafransisca :)

@angellafransisca @meggachen terimakasih atas 'amin'nya mba mega, perjuangan saya untuk penegakan khilafah ini, bukan untuk menindas dan menjadikan agama lain menjadi sampah sperti apa yg mba bilang, perjuangan saya ini untuk kesejahteraan semua ummat, keadilan semua ummat, termasuk mba, dan ummat beragama lainnya :)

@debbiyobi @meggachen iya kak :) justru itu banyak kaum muslim yg ingin sistem khilafah di usung kembali krn rindu dan iri dengan kedamaian di masa lalu. Dalam islam, marah dan kasar aja sebetulnya ga boleh. Kalau ada rakyat yang salah harus di hukum dengan tegas namun sesuai syariat yg benar. Dengan hukum islam yang sebenar benar nya. Tanpa diskriminasi dan saling melindungi. Semua suda diatur dengan detail di sistem khilafah ini. Karena di masa kekhalifahan dulu sudah dibuktikan hasilnya mengayomi dan memakmurkan semua pihak. Pancasila, demokrasi dan kapitalisme pun suda membuktikan hasilnya masing2 sperti yang kita rasakan sekarang ini :)

SUMBER:
Caption dan komentar salah satu post photo dari akun instagram @angellafransisca 

(sampai sekarang mungkin masih terus berlangsung perdebatan keyakinan di post itu, silahkan cek (klik ---> disini ) saya hanya mencoba membantu men-share apa yang ada dalam benak Kak Angel dan itu menurut saya layak untuk dibaca oleh umum tentang penegakkan kembali khilafah di muka bumi. semoga Allah memudahkan kita semua untuk bisa mengerti apa itu perkhilafahan. aamiiin...)

Jumat, 11 Juli 2014

30 Kisah Teladan: Nabi SAW. dan Musuh Besarnya

Kaum Yahudi sudah diusir karena perbuaan mereka yang melampaui batas di dalam usaha menghancurkan ketenteraman dan kesejahteraan hidup masyarakat Madinah yang terdiri atau bermacam-macam suku dan agama yang berbeda itu. Namun keadaan Madinah belum aman betul akibat ulah Abdullah bin Ubay bin Salul, pemimpin orang-orang munafik yang senantiasa menggunting dalam lipatan.
Beberapa lama kemudian dikabarkan bahwa Abdullah bin Ubay sakit keras. Abdullah, anak Abdullah bin Ubay yang sudah masuk Islam, walaupun ayahnya seorang munafik yang jahat, tetapi sesuai dengan ajaran Alquran dan tuntunan Nabi, tetap melayani ayahnya dengan cermat dan penuh kasih sayang.
Hanya ia merasa sangat berat ketika ayahnya, dalam napasnya yang makin sesak dan ajalnya yang kian mendekat, meminta kepadanya untuk memberi tahu Nabi tentang sakitnya dan memohon agar dia bersedia menjeguknya sebelum ia mati. Agaknya menjelang mautnya, Abdullah bin Ubay sangat ketakutan membayangkan siksa neraka yang mengancamnya akibat makar-makar jahatnya selama ia masih segar-bugar.
Selaku anak yang taat ia pun datang kepada Nabi menyampaikan harapan ayah tercintanya. Waktu itu kebetulan Umar bin Khattab sedang berada bersama Rasulullah. Dia tersenyum ramah mendengarkan Abdullah berbicara. Umar tidak. Mukanya masam. Sambil mengernyitkan jidat ia melarang Nabi agar tidak meluluskan permintaan gembong kaum munafik itu. Sebabnya ia telah banyak sekali merugikan kepentingan kaum Muslimin, dan sering kali mengkhianati Rasulullah. Apalagi dengan fitnah-fitnah keji yang selalu disebarkan untuk menjatuhkan nama Nabi.
Kepada Umar Rasulullah menjawab ramah, seraya memakai jubahnya yang terbagus, agar Abdullah bin Ubay tahu bahwa ia menghargai permintaannya. Lalu ia berangkat mengikuti anak Abdullah bin Ubay dari belakang. Umar walaupun tidak senang, terpaksa turut menyertai Nabi menuju rumah si sakit.
Setiba di sana Umar makin mendongkol, sebab, dengan merengek-rengek minta kasihani, Abdullah bin Ubay memohon supaya Nabi berkenan melepas jubahnya itu untuk menyelimuti badannya. Abdullah bin Ubay ingin mati dengan berselimutkan jubah Nabi.
Tampang Umar berubah bertambah kecut, giginya menggeretak dan tangannya mengepal. Sekali ini dengan wajah keras ia memberi isyarat kepada Nabi lewat matanya yang menyorot berapi-api. Ia teringat betapa hampir saja terjadi pertumpahan darah antara kaum Muhajirin dan Anshor gara-gara desas-desus dan berita buruk yang dilancarkan oleh Abdullah bin Ubay beberapa waktu sebelum sakitnya. Ia terkenang bagaimana tentara Islam nyaris hancur dalam perang Uhud akibat desersi sebagian pasukan yang dipelopori oleh Abdullah bin Ubay. Jadi Umar amat benci mendengar rengekan Abdullah bin Ubay yang macam anak kecil itu.
Namun, Nabi berpendapat lain. Ia adalah pemimpin bagi semua orang, semua manusia, bahkan rasul untuk jin dan sebangsanya. Ia adalah rahmat buat alam semesta. Karena itu Nabi segera melepas jubahnya, dan menyelimutkannya ke tubuh Abdullah bin Ubay yang tengah ditimpa demam hebat. Maka terkabullah keinginan pemuka kaum munafik itu untuk mati dengan berselimut jubah Nabi yang suci.
Selepas itu Umar berkata kecewa, "Ya, Rasulullah. Engkau ini bagaimana? Bukankah Abdullah bin Ubay musuhmu?"
"Bukan. Dialah yang memusuhiku," jawab Nabi.
"Yang jelas dia tidak pernah kering dari usaha jahat untuk membinasakanmu dan menghancurkan agamamu, mengacau masyarakat Madinah yang rukun dan damai. Ia adalah dedengkot kaum munafik."
"Betul katamu, Umar," jawab Nabi tetap tenang.
"Alangkah beruntungnya dia kalau begitu, dapat mati dengan berselimut jubahmu. Padahal kami para sahabatmu, belum tentu akan memperoleh nasib sebaik itu."
Nabi lantas bersabda dengan penuh bijaksana, "Umar, jangan sempit pikiranmu. Apakah aku tidak boleh membuatnya senang sebentar sebelum ia mengalami azab berkepanjangan di neraka? Abdullah bin Ubay tidak akan selamat karena memakai jubahku dalam ajalnya. Sebab jubahku tidak akan menyelamatkan siapa-siapa. Manusia hanya akan selamat oleh iman dan amal shalehnya sendiri."

SUMBER:
Arroisi, K.H. Abdurrahman. 30 Kisah Teladan 1. Bandung: Rosda, 1989. Print.

30 kisah teladan: Keputusan yang Bijaksana

Waktu itu para sahabt sedang dihinggapi kegemparan, karena salah seorang pemuka masyarakat Madinah tertimpa musibah, seuntai kalung emas yang harganya mahal lenyap dari tempat penyimpanannya. Mereka heran, bagaimana mungkin di Madinah yang makmur ada pencuri? Sudah jelas perbuatan itu dilakukan bukan lantaran kekurangan akan, apalagi kelaparan. pasti tidak skedar alasan itu.
Maka penyelidikan dilakukan. Bukan terhadap orang-orang yang agak kurang mampu, melainkan di lingkungan keluarga terhormat itu. Ternyata dugaan para sahabat tidak meleset. Pencurinya adalah orang dalam.
Namun ada satu hal yang membuat mereka tidak enak dan bingung hendak menjatuhkan keputusan hukuman. Pencurinya adalah seorang gadis cantik.
Hal lain yang lebih membingungkan ialah ketika ketauan bahwa gadis cantik itu berasal dari wangsa Al Mahzumi, golongan ningrat yang tinggi martabatnya. Dan lebih membingungkan lagi serta membuat para sahabat sangat bimbang, karena gadis itu keponakan seorang jenderal yang sedang berkuasa. Jenderal itu ialah Khalid bin Walid, panglima andalan umat Islam yang sangat dekat dengan Nabi saw.
Akhirnya mereka mengambil jalan yang paling bijaksana menurut mereka, yakni berksepakat hendak mendiamkan perkara itu, tanpa mengusik-usik lagi dengan harapan lama-kelamaan masyarakat akan melupakannya, seperti lazimnya.
Berita ini didengar oleh Rasulullah. Alangkah marahnya Nabi. Wajahnya merah padam. Dan dengan suara keras ia berkata:
"Sungguh Allah telah menghancurkan umat sebelum kamu. Sebab apabila diantara mereka ada orang berkedudukan terhormat mencuri kau diamkan saja, tetapi ketika rakyat kecil yang melakukannya dijatuhkanlah hukuman sebagaimana mestinya."
Demikianlah sikap Nabi menghadapi masyarakat dan manusia pada umumnya, tetap bertumpu pada kebijaksanaan yang waktu itu berarti keadilan, atau tidak dalam pengertian bahwa kebijaksanaan adalah "tahu sama tahu" sebagaimana sering ditafsirkan orang. Untuk itu Nabi secara tuntas melaksanakannya, termasuk kepada dirinya sendiri dalam menghadapi rumah tangga.
Pernah pada suatu ketika Nabi tidak dapat pulang tepat waktunya seperti hari-hari yang lain selepas menunaikan shalat Isya berjamaah di masjid Nabawi. Sebab, perusuh-perusuh Yahudi mulai melancarkan makar jahat, dan mereka bekerja sama dengan kaum munafik. Terpaksa dinas ronda diaktifkan, dan hari itu Nabi kejatuhan giliran mendadak sampai jam satu malam.
Siti Aisyah, lantaran suaminya tidak pernah terlambat datang, dengan perasaan agak cemas menunggui kedatangan Nabi di balik pintu. Siapa tahu sebentar lagi Nabi datang. Namun Nabi belum muncul juga.
Akibat terlalu penat Aisyah pun diserang kantuk hebat. Maka ia mengambil tikar, lalu menggelarnya persis di belakang pintu dengan harapan, seandainya Nabi datang dan tanpa tersengaja ia telah tertidur, ia tetap akan mendengar ketukan pintu.
Nabi tiba di rumah dalam keadaan yang sangat capek. Ia pun segera mengetuk-ngetuk pintu dengan pelan sambil memanggil-manggil: "Aisyah, Aisyah!"
Mungkin karena lelahnya, walaupun Aisyah hanya terhalang oleh selembar daun pintu, ia tidak mendengar pada pintu.
Nabi mengulanginya dua kali, masih tetap pelan dan lembut, takut mengagetkan istrinya. Malah ia menambahnya dengan panggilan kemesraan buat istrinya: "Ya, khumaira ......., hai yang kemerah-merahan ........."
Tidak bangun juga Siti AIsyah, walaupun Nabi sudah mengetuk kembali untuk yang ketiga kalinya. Lantaran ketuka dan panggilan yang ketiga ini tidak terdengar pula oleh Siti Aisyah, maka Nabi menghentikan usahanya untuk membangunkan Siti Aisyah. Ia lalu mengumpulkan daun-daun kurma kering, menumpuknya di depan pintu, dan Nabi tidur di atas daun-daun kurma kering di emper rumahnya sendiri hingga pagi, karena sifatnya yang menghargai hak orang lain, termasuk hak istri untuk hidup sejahtera lahir dan batin.

SUMBER:
Arroisi, K.H. Abdurrahman. 30 Kisah Teladan 1. Bandung: Rosda, 1989. Print.
 

Kamis, 10 Juli 2014

Hai halo, hunny bunny sweety! Hahaha entah deh gimana tulisannya yang bener.

Selamat pagi, readers! Apakabar yang menjalankan ibadah puasa? Semoga puasa hari ini berkah ya teman-teman, dan pastinya semoga diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Aminnn... bagi yang tidak menunaikan ibadah puasa, selamat menjalankan aktivitas seperti biasanya dengan menghormati temannya yg berpuasa yah :)

pagi-pagi gini, aku cuman mau cerita aja sih. Aku punya kontak BBM yang dia adalah seorang calon ibu muda. Tjakeeep banget kalau kubilang. Iya dia model sih dulunya, gatau nih sekarang udah jarang ngeksis. Dia kayaknya emang niat nikah muda kok, udah dia rencanain dari jaman dia masih SMA. Suaminya juga cukup mapan udahan. Pokoknya selama ini kulihat sih tenteram aja gitu hidupnya dia.

Tapiiii, semenjak dia jadi bumil aku heran aja sama dia. Personal Message di BBM-nya dia isinya selalu aja ngeluh ini itu. Entah kecapean lah, sakit lah, pinggang encok, dsb. Ini orang ikhlas gak sih ngandung anaknya sendiri? Aku jadi mikir kasian sama suaminya, reputasinya turun seakan-akan suaminya gak bisa bahagiain dan ngurus istrinya sendiri. Ckckck entah lah ya ini hanya pemikiran ku sendiri atau aku emang asal men-judge. Tapi aku cuma mencoba ngeluarin isi pikiran aja, fyi.

YaAllah... aku sudah tau hal yg dilakukan calon ibu tersebut gak baik adanya. Membuat orang-orang sekitar berprasangka buruk. Maka, kumohon padamu yaAllah untuk menjauhkan aku dari hal seperti itu di masa depan ku nanti. Semoga aku gak menjilat ludah sendiri. Insha Allah... amin :)

AWKAAYYYH HAPPY FASTING, EVERYONE! ♨

Rabu, 09 Juli 2014

30 kisah teladan: Kebijakan dan kecerdasan Nabi ISA

Ketika diangkat menjadi rasul oleh Allah, Nabi Isa baru berusia tiga puluh tahun. Namun sebagai nabi ia sangat bijaksana dan cpat tanggap, meskipun umurnya masih muda. Sebagian diantara kaumnya tidak puas dan selalu berusaha mencari-cari kelemahannya.
Pada suatu hari ada salah seorang dari mereka yang berkata, "Bagaimana mungkin engkau patut menjadi pemimpin kami? Umurmu masih terlalu muda."
Nabi Isa dengan tenang menjawab, "Tidak, saya sudah cukup tua bila dibandingkan dengan Nabi Ibrahim ketika baru dilahirkan."
Orang itu terdiam mendongkol. Tapi yang lainnya kurang puas. Orang yang kedua ini lantas berkata, "Di zaman kepempimpinan Nabi Zakariya, kehidupan di sini sangat tenteram. Tapi di masa kenabianmu sekarang, banyak sekali terdapat kerusuhan."
Tanpa sikap masarh Nabi Isa berkata, "Memang betul. Sebab di zaman Nabi Zakariya umatnya seperti saya, sedangkan di masa sekarang umatku seperti engkau semuanya."
Maka kedua pembangkang iu pun tidak bisa bicara lagi. Mereka merasa kehabisan kalimat untuk membantah kebijakan Nabi Isa.
Pada kesempatan yang berbeda, seorang muridnya bertaya, "Apakah yang paling berharga bagi manusia?"
"Akal," kata Nabi Isa. "Sebab dengan akal manusia bisa menyejahterakan hidupnya."
"Kalau tidak ada?" tanya si murid.
"Sahabat yang mau memberikan nasihat."
"Kalau tidak ada?"
"Harta yang halal dan dapat dibanggakan."
"Kalau tidak ada?"
"Diam."
"Kalau tidak bisa diam?"
"Mati," jawab Nabi Isa. "Sebab, manusia jika tidak punya apa-apa tetapi tidak bisa diam, biasanya mulutnya hanya akan dipakai untuk mengeluh dan dengki."
Demikianlah cara Nabi Isa memberikan pengertian kepada para muridnya. Juga terhadap para sahabatnya yang disebut sebagai khawari.
Pernah pada suatu hari Nabi Isa bertanya kepada para sahabatnya, "Andaikata kalian melihat salah seorang saudaramu terbuka aurotnya ketika tidak sadar, misalnya pada waktu sedang tidur, apakah yang kalian lakukan? Apakah akan kaututupi aurot saudaramu itu atau akan kaubuka sekalian biar telanjang bulat?"
Para sahabatnya menjawab, "Selaku orang-orang yang waras, tentu saja akan kami tutupi supaya auratnya tidak kelihatan lagi. Masak akan kami buka sampai telanjang bulat?"
Nabi Isa lalu berkata, "Begitulah seharusnya sebagai orang-orang yang beradab. Tetapi mengapa apabila aib saudaramu terbuka, malah seringkali dibeberkan kemana-mana, bahkan ditambah-tambah lagi dengan membongkar aib-aib yang lain? Apakah hal itu tidak berarti sama saja dengan menelanjangi saudaramu sendiri di muka masyarakat? Dan jika seseorang telah membentangkan seluruh aibnya ditengah masyarakat, biasanya akan menjadi nekat di dalam maksiat serta akan malu untuk kembali pada masyarakat yang sopan. karena itu, janganlah suka membongkar-bongkar aib orang lain, apalagi membeberkannya hingga meluas kemana-mana. Orang yang mempunyai aib seharusnya malah diberi peringatan secara bijaksana agar mau bertobat."

SUMBER:
Arroisi, K.H. Abdurrahman. 30 Kisah Teladan 1. Bandung: Rosda, 1989. Print.




Sabtu, 05 Juli 2014

Hijab dan syurga Allah

Ya Allah aku sudah tau kewajiban berhijab, pun telah belajar bagaimana hijab yang sesuai syariat, izinkan aku menjadi hambaMU yang taat :)

Repost from @hijabalila (Instagram account)

Rabu, 02 Juli 2014

Entah apalah judul yg tepat untuk kali ini

Hilang kesabaran maka disaat yg sama bisa menghilangkan semua yg sudah tertata rapi.

Kemarin rabu tanggal 2 Juli, angkatan ku dapet giliran mengisi KRS Online. Rebutan kelas lah istilahnya. Beneran deh krs online yang kemarin ini gak kayak krs online sebelumnya. Aku ngerasa kesel aja, ga puas sama hasil rebutan kelas kemarin. Dari yang aku lihat, banyak juga dari temen-temen ku yg pupus harapan gegara krs online kemarin. Gatau deh, aku aja sampe marah-marah sendiri kemarin di ruang tv rumah gegara ga bisa dapetin kelas yang aku mau. Ada yg hasil krs online nya ga bisa ke save lah, ada yg ngambil sks nya cuman dikit, ada yg ga bisa ambil kelas dari yg udah direncanain jauh-jauh hari lah, dll.

Yaudah, lupakan soal krs online. Mikirin itu malah bikin aku menyesali apa yg udah lewat. Gak baik itu. Hiqs

Yaaa gegara krs online itu, pikiran ku kemarin bisa-bisaanya jadi kacau seharian. Yg paling parah, bisa-bisanya aku sampe minta putus sama Ndut. Malam harinya pas terawih, aku mikir-mikir ulang. Kalau aja siang itu aku beneran jadi putus sama si Ndut, sumpah deh aku beneran nyeeeesel banget. Cuman gegara Ndut cuek banget seharian di chat whatsapp? Ditambah aku lagi krs online-an, jadi pikiran ku penuh sama krs + Ndut. Yaelah fi lagian daridulu emang Ndut kayak gitu kan? Emang cuek-cuek aja kan dia orangnya? Ngapain kok tiba-tiba baru sekarang aja kamu ngadu ke Ndut? Tiba-tiba marah besar gitu ke dia? Ckckck

Enggak deh. Itu pasti karna efek lagi rebutan kelas di semester 3 entar. Yakin.

Aduh maaf banget ya, sayang. Kemarin aku bener-bener deh jahat banget sama kamu. Sampe kata-kata jelek pun aku keluarin sampe bikin kamu sakit hati kayak gitu. Padahal, aku tau masih banyak yg bisa dipertahanin dari kamu. Aku bisa nyaman sama kamu. Dan itu jarang. Jarang aku dapetin dari semua yg mau deket dan ada hubungan sama aku. Maaf banget ya. Kemarin itu hanya kesalahan. Eh tapi gapapa sih, mulai kemarin kamu jadi keliatan dan bisa nunjukin kalo kamu sayang deh sama aku hahahaha love you, Ndut! Jangan tambah endut ya, Ndut!

#Okepostingankaliinitemanyaalay #biarin #emangalay #yangpentingndutpunyaku #titik #ehpunyaallahjugasih #samaorangtuanyajuga #sip #udahdehsampesiniajahashtagnya #hestekgapentingmasihtetepmaubaca #yaudahgapapa #akujugaakanterusmenulishestekpanjang #ajarandaridevinaureel #carionddkinstagram #cececantikayutapigendeng #okebye