Kamis, 08 Mei 2014

He's a pretty good boyfriend

Rasanya, aku ga rela untuk putus sama si ndut. Rasanya, aku ga rela kalau orang lain bisa memiliki dia. Aku paham personality nya si ndut itu intelek banget. Rasanya, aku ga mau orang lain bisa bangga milikin dia. Rasanya, hanya boleh aku yang punya. Rasanya, aku pelit banget. Rasanya, aku pengen bisa jadi satu-satunya dimata si ndut. Rasanya, aku kangen ndut. Rasanya, aku mulai cinta si ndut. Tapi, ndut lebih sering nonton suci daripada telfon aku. Rasanya, akurapopo. Alias aku rapuh porak poranda.

Oke ini hanya intermezo malam. Malam ini, entah mengapa aku kangen bingit ama suaranya si ndut. Good night ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar