Kamis, 30 April 2015

Bismillah, moga pilihan kali ini gak meleset :) 'Larissa Aesthetic Center, Surabaya'

Setelah 4 hari lalu, tepatnya hari minggu aku datang ke Larissa Surabaya untuk yang pertama kalinya. Tujuannya pas itu mau facial dan emang positif memutuskan untuk melakukan perawatan lanjut di Larissa. Beberapa hasil review aku simpulkan facial di Larissa atau perawatan di Larissa menyebabkan beberapa bekas kehitaman di wajah. Aku mikirnya itu bekas jerawat or something like that, pokoknya bukan flek. Aku fine ajaa, selama itu bukan flek, aku masih ada cara untuk mengatasinya :) yaitu dengan mengolesi minyak but but ke area bekas jerawat/luka tersebut dan mendiamkannya beberapa saat. Atau mengolesi pakai madu juga lumayan membuat perubahan lho.

Nah hari ini, 30 April 2015 aku kembali lagi ke Larissa untuk merealisasikan apa yang telah aku pikirkan matang-matang selama kurang lebih satu setengah tahun aku data beberapa tempat yang ingin aku jadikan tempat kepercayaan untuk memperbaiki rusaknya kulit wajah aku :( 

Hari ini aku ambil nomor antrian, minta konsultasi ke mbak CSnya, kemudian konsultasi deh sama mbak dokter. Kirain aku bakal konsultasi sama mbak dokter yang sama dengan mbak dokter yang pas hari minggu kemarin, ternyata berbeda. Aku cerita ke dokter kalau pengen ambil perawatannya. Dan tentu saja mbak dokternya resepin aku produk dan racikan untuk kulit berjerawat, berminyak, bernoda, pokoknya ber ber lainnya yang menandakan kulit wajah aku itu berlabel tidak bersih :'( Seperti biasa sang mbak dokter menjelaskan dan berbicara panjang lebar dan cepat. Kalau kata aku, cara dia gak efektif. Hanya akan membuat pasien nggak nyaman dan bingung. Apalagi kalo dokternya ngomongnya gak jelas dengan suaranya yang kecil. Tambah gak nyambung dan gak betah pengen berlama-lama curhat. Rasanya kayak, "Apaan lo! Dah sana cepet pergi gua masih ada pasien lain! Gak cuman lo, doang..." 

Hmm ya gitu deh...

Ntar kalau konsultasi dan ngambil produk, pasti dikasih ini :)


Dari panjang lebar cerita dokter, aku cuman paling nangkep sama penjelasannya dia bagian harga total produk jika diambil satu paket. Satu paket perawatan Rp 257,000,-. Isinya apa aja? let me tell you, gilsss... (ini dari paket yang aku ambil yaa, GreenTea)

  1. Facial Foam GreenTea 100 ml | 18,000
  2. Milk Cleanser Green Tea | 20,000
  3. Face Tonic Green Tea | 17,000
  4. Face Tonik Brightening | 25,000
  5. Acne Lotion | 27,000
  6. Face Powder White | 30,000
  7. Obat Racikan P | 55,000
  8. Obat Racikan M | 55,000
Nah itu diatas daftar produk yang bakal kamu dapetin kalo kamu ambil satu paket lengkap. Tapi aku ga ambil semuanya, beberapa produk yang gak aku ambil itu face tonik brightening, acne lotion, sama face powder white. Alasannya, duh finansial aku lagi mepet banget nih, padahal baru aja gajian tanggal 25 kemarin :( jadi yg tonik pencerah itu aku rasa aku belum butuh deh. Bagiku buat mencerahkan wajah itu bisa entar aja deh, setelah wajah aku bersih dulu. Aku juga bisa pakai tonik pencerah temen aku (produknya larissa juga, sama kok satu jenis. Nah acne lotionnya aku juga bisa minta punya temen aku yang dia punya produknya larissa juga. Nah bedaknya ini, aku kira juga gak butuh banget. walaupun dokternya tadi jelasin pas aku tanya, "emm mba, powdernya ini kudu warna putih ya?", "Iyaa, disesuaikan sama kondisi masalah kulitnya mbaa..." gitu. Aku pikir-pikir aku masih ada kok bedak tabur khuss acne dar wardah, yaah mudah-mudahan gak masalah kalau aku gak pakai 'hampir' serangkaian produknya larissa :) aaminn.

Jadi total belanja aku di larissa hari ini adalah Rp 165,000,-.
Ups maaf potonya miring hehe :)
Disuruh ama mbak dokternya balik kontrol dua minggu lagi. Yah mudah-mudahan bisa ya mbaa :) aaminn. SEKIAN.

Selasa, 28 April 2015

Yuk biasakan untuk menyikat punggungmu

Gak sedikit orang-orang di dunia yang tidak peduliatau bahkan tidak mengetahui keadaan punggungnya. Tidak terlalu peduli dengan yang namanya shower puff, body spons, atau brusher backs alias penyikat punggung. Jalan-jalan lah ke supermarket atau swalayan dan beli lah mereka. Terkadang, ada saat dimana kita memiliki waktu mandi yang sangat sedikit dan ada pula saat dimana memiliki waktu mandi yang lapang. Beruntung jika kamu adalah seseorang yang memiliki tipe kulit yang normal dan tidak banyak masalah, maka dengan mandi yang serba cepat tanpa membersihkan kulit-kulit kering dan mati atau kotoran yang menempel lebih detail maka sedikit kemungkinan untukmu mengalami masalah pada kulit badan. Namun bagi mereka yang memiliki kulit yang serba kekurangan, perlu diperhatikan lagi untuk lebih merawat. Gimana sih?

Apa sih pentingnya menyikat punggung? Dan menyikat bagian lainnya saat mandi? Hanya akan membuat durasi mandi semakin lama!

Pilih mana, mandi cepet tapi masih kotor atau mandi lama tapi bersih :) Menyikat badan saat mandi akan membantu mencerahkan kulit, yang lebih penting lagi jika kalian menyikat punggung hingga ke bagian belakang leherpunggung itu terdiri dari bagian atas (leher kebawah), tengah (the real punggung), dan bawah (pantat ke atas). Jika merasa punggung kalian tidak indah karena kusam atau warna tidak sama cerahnya dengan warna kulit lengan bagian dalam, cobalah untuk menyikatnya. Gak sedikit pula yang tidak menyadari bahwa bagian lehernya terdapat banyak kuman yang menempel dan jarang terkena sapuan pembersih selain shower gel or cream sehingga biasanya warna kulit leher bagian belakang akan lebih gelap dari warna punggung. Juga tak jarang pada bagian punggung menjadi timbul beberapa bintik-bintik merah karena biang keringat yang tidak di sapu bersih.

Keringat dan zat hasil ekskresi pada kulit badan itu jika kering dan mengendap akan menghasilkan warna kuning dan licin pada permukaan kulit. Jika dibiarkan terus-terusan menumpuk tanpa dibersihkan secara berkala maka warna kuning yang menumpuk-numpuk dan saling endap-mengendap tersebut bisa menghasilkan warna yang lebih dalam lagihahaha gak mau bilang 'gelap' deh. Keringat dan minyak di wajah aja dibela-belain buat dibersihkan atau sekedar di lap pakai tissue biar gak mengendap ke pori-pori dan akhirnya menimbulkan masalah kulit seperti kusam, jerawat, dan komedo, tapi keringat di bagian tubuh lain masa gak ikut di bersihkan juga? Bagian badan dibalik layar kita harus oke juga dong disamping orang lain melihat bagian tubuh kita yang memang terlihat 'bersih'.

Usahakan dalam seminggu, maksimal punggung tersikat adalah dua kali. Biar kuman gak semakin menumpuk dan semakin terlihat kotorlah kulit kita. Begitu juga bagian-bagian kulit lain apalagi kulit yang memiliki lipatan seperti bagian belakang lutut atau lipatan perut, bagian warna kulit yang lebih cerah jika berkuman akan lebih memperjelas kotoran-kotoran yang menempel.

Atau seenggaknya kalian bisa body spa ke salon untuk scrubbing permukaan kulit. Jika rutin karena tidak sempat membersihkan kulit sendiri, hasilnya akan sama kok :)

BETWEEN LOVE AND FREEDOM

Cinta itu tampak aneh.

Hal yang seakan-akan paling bebas dan ikhlas dari hasil semua hubungan manusia. Sehingga sering menjadi jalan pintas bagi rasa aman dan kewajiban. Karena cinta bisa begitu mudah berubah menjadi beberapa pola; kebiasaan, hak, kewajiban, tanggung jawab, beban, tuntutan, posesif?

Cinta juga bisa berubah menjadi tempat bergantung, biasanya disaat seseorang mulai merasa tidak aman dalam dirinya. Lonely. Merasa tidak memadai, merasa sedang membutuhkan, rasa kekurangan pada lubuk hati yang terdalam. Bahkan terkadang seseorang bisa menjadi posesif ketika dirinya sedang tidak bisa berdiri sendiri.

Idealnya, cinta harus menjadi pilihan benar-benar bebas dari kedua belah pihak. Komitmen yang ikhlas sering lebih menyenangkan. Misalnya romantisme dengan sebuah kata ‘aku jatuh cinta’, seakan-akan cinta adalah sebuah kebetulan bagi sebuah couple tanpa kehendak atau persetujuan mereka.

cinta yang benar-benar true love, adalah yang attain freedom. Cinta hanya dapat diberikan secara bebas, tidak diharapkan untuk dituntut.

Terdapat dua orang yang bebas hidupnya, mereka terus menciptakan kembali diri mereka sendiri. Dalam tahap kehidupanmereka, tertulislah cerita mereka bersama. Setiap pagi misalnya, mereka menegaskan project mereka dan salah satunya adalah cinta. Seperti pada setiap harinya mereka mencintai dengan cara yang baru seperti halnya mereka tumbuh setiap harinya dengan cara yang berbeda dari hari kemarin. Yang kemarin dapat ditambahkan sedikit untuk apa yang terjadi diantara mereka pada hari ini, dan besoknya, dan seterusnya. Mereka memang memiliki kenangan yang menyenangkan, tapi kenangan saja tidak cukup. Sedih rasanya jika suatu hubungan hanya memiliki kenangan indah.

Nah, bagi orang yang tumbuh, cinta itu penuh kejutan dan tidak memiliki aturan yang di ekspektasikan. Misal jika menemukan diri sendiri dalam keadaan kegiatan adat, maka kita pasti tahu bahwa kebebasan dan fleksibilitas telah menghilang, karena kegiatan adat tersebut penuh aturan, tidak seperti cinta. Misalnya yang lain, jika terbiasa berbagi makanan tertentu atau selalu tidur bersama-sama, maka keterbukaan cinta awal telah digantikan oleh pola, yang mungkin menjadi harapan. Lalu jika bergiliran akan menjadi kewajiban, bahkan bisa-bisa beban.

Sekali lagi, cinta hanya dapat diberikan secara bebas, tidak diharapkan atau dituntut.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Love it looked strange.

It is as if the most free and sincerity of the results of all human relationships. So often a shortcut for a sense of security and liability. Because love can so easily turn into some pattern; customs, rights, obligations, responsibilities, expenses, demands, possessive?

Love can also turn into a dependent, usually when a person starts to feel insecure in himself. Lonely. Feeling inadequate, feeling in need, the sense of deprivation at the bottom of our hearts. In fact, sometimes a person can be possessive when he was not able to stand on its own.

Ideally, love must be completely free choice of both parties. Sincere commitment is often more enjoyable. For instance romance with a word 'I'm in love', as if love is a coincidence for a couple without the will or their consent.

love is really true love, is the ATTAIN freedom. Love can only be given freely, is not expected to be prosecuted.

There are two free man his life, they keep reinventing themselves. In kehidupanmereka stage, tertulislah their stories together. Every morning, for example, they assert their project and one of them is love. As in every day they love in a new way as if they were growing every day in a different way than yesterday. Which yesterday can be added little to what happened between them on this day, and the next day, and so on. They did have pleasant memories, but the memories are not enough. Feels sad when a relationship has only fond memories.

Well, for people who grew up, love is full of surprises and did not have rules in ekspektasikan. For example if you find yourself in a state of cultural activities, then we would know that the freedom and flexibility to have disappeared, because the traditional activities full of rules, do not like love. Another example, if used to share a particular food or always sleep together, then the openness of early love has been replaced by a pattern, which may be hope. Then, if the rotation would be a liability, might even be a burden.

Again, love can only be given freely, not expected or required.

"facial for the first time after 5years ago"―Larissa Aesthetic Center Surabaya

Untuk pertama kalinya aku facial lagi setelah bertahun-tahun lamanya... yaitu 2009.

(2009 - 2010) kenapa? entah kenapa pas itu aku musuhan banget sama yang namanya facial. padahal dari sebelum 2009 aku rajin banget facial kalo lagi liburan ke rumah, diajak mama (lebih tepatnya diajarin ngerawat diri). Dan wajah aku bersih banget pas itu kalo dibandingin ama sekarang sih―mungkin gegara rajin facial. saking rajinnya aku ke tempat facial yang hampir jadi langganan aku sama mama aku (kopkar Bontang hehehe...) aku sampe kebal sama yang namanya menyiksa diri―dipencetin jerawat + komedonya sama si terapisnya. Inget banget mbaknya pas itu sempet bilang ke aku sambil mencet-mencetin, "Mba kok tahan banget yaa... Kalo saya udah sampe nangis-nangis, Mba... Dipencet-pencetin gini, sakit banget." , aku ketawa-ketawa juga sih pas itu gatau juga kenapa rasanya bisa biasa aja disiksa kayak gitu. 

Jadi? Belum kejawab ya kenapa aku bisa tiba-tiba musuhan ama facial yang berjasa besar buatku itu... Hmm jadi pas itu aku sempet ngerumpi di asrama bareng temen-temen seperjuangan―anak-anak rantau―ngobrol-ngobrol ngalor ngidul kalau keseringan facial bisa bikin pori-pori muka jadi lebar kebuka gitu. Daaanggggg! sejak saat itulah sebelum liburan selanjutnya tiba untuk aku rencanain facial seperti biasanya, jadi kupikir-pikir ulang mau lanjut facial lagi apa egak. Besok-besoknya aku jadi sering ngaca sambil mencerna omongan temen-temen, dan jatohnya aku bener-bener kemakan sama omongan kita yang gak jelas riset dan asal-usulnya. Aku jadi selalu fokus ke pori-pori muka aku, dan semakin lama dilihat mereka jadi seperti memang membesar hft. Aku bener-bener stop sama yang namanya facial. Mama juga heran kenapa tiba-tiba aku ogah-ogahan kalo diajak facial.  Gantinya, mama sering beliin aku paket oriflame acne series yang tea tree karna memang wajah aku mulai sering muncul jerawat satu dua perbulannya. 

(2011) Entah karena faktor hormonal jerawatan dari mama kandung aku belum muncul atau karena berkat oriflame seri tea tree ini, jerawat aku masih belum parah bandelnya. Kebosanan dan rasa penasaran aku muncul lebih liar sejak 2011, cobain ini itu, kemakan iklan sana sini, kemakan review orang-orang, dll. Hal ini bikin aku cepet gak puas dan dengan gampangnya langsung beralih ke produk lainnya lagi, berlanjut sampe sekitar 2012. Tapi untuk keluar-keluar rumah atau asrama, aku cukup pakai sunscreen gel dari wardah + bedak bayi. Di dalem asrama seringnya aku maskeran pake minyak but-but, dibuat bobo semaleman, tapi bobo aku anteng kepala tetep ngadep ke atas kalo otak nyuruhnya ngadep atas terus sampe pagi, jadi minyak dimuka gak nempel kesamping kanan-kiri kasur, paling cuman masuk mata dikit, dan itu perih hehehe (tapi lagi-lagi aku kebal sama yang namanya keperihan ini-_-). Yang tau minyak but-but itu minyak pijet dan gak pernah nyobain buat muka, maklum aja kok kalo kalian 'iyuh' gitu :) gpp. Tapi aku sama beberapa temen asrama demen banget maskeran muka pake butbut, kalo aku pribadi sih setelah pake minyak butbut ngerasa kulit jadi agak terang, terus bekas-bekas jerawat agak memudar, dan beberapa acne scar halus ikut kesamar.

(2013) Nah ini tahun dimana ada kelulusan SMA dan keterimanya diriku di perguruan tinggi. Intensitas ku pake butbut mulai berkurang. Ditambah mama join herbalife dan aku kena cekokan produk-produknya, membuat detox ditubuhku keluar melalui kulit wajah-_- oh man... hancur sekali. detox yang keluar berupa jerawat yang bruntus gitu. sedih banget :( saat itu pemakaian produk herbalife untuk menunjukkan hasil minimal dipakai 3 bulan, tapi aku udah kadung frustasi dan marah dan kecewa dan gak sabar hingga akhirnya ku akhiri mengonsumsi dan memakai produk-produk herbalife. Kalau lagi liburan ke kampung halaman kadang aku ke dokter kulit di rumah sakit buat konsultasi dan kontrol kulit wajah. Alhamdulillah 'agak' mendingan walau bekas acne scar-nya memunculkan banyak tanda tanya dari temen-temen kenapa tiba-tiba muka aku sebegitu bertransformasi... :( Tujuan mama pas itu baik sih, buat bantuin aku hilangin racun-racun dalam tubuh + siapa tahu faktor turunan jerawat bisa dikurangi, tapi kan akunya gak bisa digituin maa kalo gitu caranya huhuu :__( 

Kalau gak salah, sejak akhir 2014 aku stop pake produk dokter. Nurani ku mengatakan untuk mandiri memakai bahan-bahan alami. Yang udah pernah aku coba; Madu udah aku masker tiap hari yang bikin kamar aku dibilang bau pesing sama adek padahal itu bau madu hiks, jeruk nipis campur putih telur udah rajin banget kalo lagi dirumah, putih telurnya aja juga udah pernah, tomat udah, lidah buaya udah, bubuk merica udah, bawang putih yg bikin kulit kebakar itu udah pernah, kurang cobek ama ulekannya aja sih sebenernya biar lengkap buat muka ini-_-

(2014) Mulai ngumpulin ilmu, gabungin ilmu, dari hasil review orang-orang tentang perawatan kulit wajah di berbagai skin care yang terkenal bagus reputasi dan layanannya. Bahan-bahan alami tetep jalan, dan tetep nyari-nyari rekomendasi bahan-bahan alami lainnya. Hingga akhirnya Desember 2014 pun aku pakai Wardah Acne Series luengkap satu paket, semua serba acne―tapi belinya satuan, yah mahal deh. Kenapa wardah? karena lagi lagi aku termakan iklan dan apa kata orang HAHAHAHA. Padahal aku waktu itu sedia tabungan buat laser wajah, tapi banyak beberapa hal yang bikin gajadi-gajadi.


1. Acne Face Powder
2. Facial Serum
3. Night Cream
4. Acne Treatment Gel
5. Acne Perfecting Moisturizer Gel
6. Acne Cleansing Gel
7. Acne Gentle Scrub
8. Milk Cleanser normal to oily
9. Pore Tightening Toner
(beserta tambahan) 10. BB Cream
11. Wardah Exclusive Lipstick 33 Peach Brown

(2015) Aku sabar banget pake wardah yang hasilnya sangat zonk. Yang katanya orang-orang maupun ahli kulit suatu produk cocok atau enggaknya sama kulit kamu itu dilihat setelah 3bulan pemakaian, tapi aku make satu paket wardah Acne Series lengkap dan hampir 'sempurna' telaten-nya tapi tetep gak menghasilkan sesuatu yang wah :( dari Desember - April 2015 ini. Entah akunya yang demen banget sama Indomie jadinya gak sejalan sama hasil atau emang faktor keturunan atau emang kulit yang udah kebal sama apapun gegara udah kena produk dokter atau gimana entah lah. Aku percaya sama wardah memakai bahan kimia yang gak berlebihan, jadi aku mikirnya hasilnya pasti akan lama. Aku mulai ogah-ogahan sama hidup ini. Hingga akhirnya terbersit dalam hati untuk nyoba―lagi lagi main percobaan―mengulangi nerapin hidup seperti apa yang pernah aku terapin pas 2009 dulu, yaitu... FACIAL! 

YA! AKU HARUS BERDAMAI SAMA YANG NAMANYA FACIAL!

Kebetulan facial wash wardah aku lagi abis, dan aku males repurchase. Bukan males karna faktor produknya jelek, tapi udah bosen. Aku ganti fw aku pake produk tea tree-nya oriflame, terus... Begini lah awal aku memulai facial lagi setelah sekian tahun musuhan ama facial.
penampakan dari facial wash oriflame love nature series - TEA TREE


LARISSA AESTHETIC CENTER, SURABAYA
Originalitas brand: ijo, sederhana, mbak icon-nya gak berlebihan, wit-witan.
Sejak 2014 akhir, aku kurang percaya diri kalau keluar rumah atau kosan hanya memakai pelembab+bedak aja. Jadilah aku covering semua penjuru sisi muka aku pakai suatu make over―pernah BB cream, bertransformasi ke creamy foundation, terakhir ini liquid foundation campur creamy foundation keluaran wardah. Nah oleh sebab itu, aku selalu mikir ulang kalau mau mulai perawatan sekarang. Apa aku sudah positif sanggup menjalani perawatan tanpa pakai cover sepanjang hari? Hmm kayaknya enggak. Maka dari itu, kuputuskan untuk mulai facial dulu aja.

(26 Apr 2015) Ditemenin sama temen dateng ke larissa surabaya. Awalnya aku pengen sendiri aja, coping stress sebelum lanjutin nugas yang sebegitu memusingkannya. Tapi akhirnya dia ikut dengan tujuan sama kayak aku; "Pengen facial... Udah lama gak facial...", berangkatlah kita dan Alhamdulillah cuacanya cuman mendung aja, gak pake hujan, gak pake cerah, gak pake panas :) tapi hari ini hari minggu :( tapi kita mikirnya alah paling walau weekend gini tapi kan lagi tanggal tua, kali aja agak sepi. Tapi ternyata antrinyaaa panjang banget bok. Lokasi larissa di kiri jalan―jalannya satu arah―dan plang ketutup pohon, jadi jangan sampe kelewatan yaa. kesan pertama dateng ke larissa; 
  1. Rame. Rame parkirannya maupun isi gedungnya. Banyak bangku tambahan warna biru tua di dalem ruangannya saking ramenya, kirain bakal sepi-_- shock juga sih dateng-dateng ke parkiran kendaraan pengunjung + pegawai udah membludak gitu. Untung didalem ruangan ber-AC, Alhamdulillah. Tapi di dalem ruangan suasana antrinya orang-orang lagi pada diem-dieman gitu, gak rame kayak tempat umum biasanya. Jadi gak enak mau becandaan ama temen sendiri-_- soalnya biasanya kalo lagi becandaan gitu jadi out of control.
  2. Sempit. Sempit parkirannya maupun isi gedungnya. Tapi gak masalah lah, masih bisa ngelaksanain tujuan inti dateng kesini kok :) faciaaal lalalala~
  3. Lama. Iya lama banget antrinya, facial-nya juga lama tapi enak hahahaha.
  4. Eeemh udah sih.
Awal buka pintu depan langsung dihadapkan sama komputer layar sentuh dengan tiga kotak tertera di layarnya; CUSTOMER CARE, entah apa lupa, sama RESERVASI. Temen aku bilang suruh pilih reservasi padahal itu kan buat yang udah booking via telfon atau kemarin-kemarin-_- ah biar ga sesat dijalan aku tanya orang aja, skalian latihan jalin komunikasi kan no prob*Nyolek mbak-mbak yang lagi antri duduk deket komputer* "Hmm mba... Aku baru nih disini, kalau mau konsultasi gimana ya??", "Oh ini... Antri mba :)" *Sambil tekan kotak paling kiri*, "Oh oke makasih ya mba... Eh sekarang nomor berapa?", "10", ".... hehe" *pergi nyari tempat duduk kosong*

Dateng sepagi ini udah dapet nomor antrian ke-33 dan sekarang masih 10. WAW! Selamat ya fi! perkiraanmu kali ini meleset. Durasi dipanggilnya satu orang ke bagian Customer care normal sih, gak bentar gak lama. Giliran aku dipanggil aku langsung bilang ke mbak-nya kalau aku baru, terus disuruh ngisi-ngisi data sambil ditanya-tanyain mau langsung facial atau konsultasi dulu, sambil disodorin buku menunya gitu ke aku. Tadinya aku pengen pilih dermaroller, entah ada atau enggak di buku menunya itu tapi aku langsung berubah pikiran, aku bilang ke mbak-nya mau konsultasi ke dokternya dulu deh mba, boleh kan? Mbak-nya bolehin tapi aku ngantri lagi deh buat giliran konsultasi sama yang lain :) konsultasi ama dokter aku bilang pengen acne scar hilang, tapi di rekomendasiin ambil facial mesotherapy anti acne dulu ama si dokter cantik itu, soalnya masih ada beberapa jerawat yang masih aktif. Seperti biasa aku ditawarin untuk skalian ambil perawatan biar hasilnya maksimal, tapi aku sampaiin tentang aku masih malu buat keluar rumah tanpa cover kulit muka dll jadilah mau facial-facial dulu aja. Oke konsultasi ama dokter selesai aku bawa berkas rekam medis dari dokter ke mbak customer care dan... menunggu lagi.

menunggu. menunggu 3 jam bok! buat di facial........................................ lama ya :( besok-besok kalo aku ke larissa mau bawa buku ah biar seenggaknya gak bosen mainnya handphone doang.

Oiya lupa si temen aku ngambil antriannya ke-37 gegara sempet galau mau jadi facial apa enggak, gara-gara aku tunjukin barusan review dari blognya orang kalau perawatan di larissa murah dapet beberapa produk cuman habis dibawah 200ribuu. Tapi akhirnya ku ambilin nomor antriannya biar dia konsultasi dulu aja ama dokternya. Pas giliran dia dipanggil, dia cerita pengen facial tapi mau konsultasi ama dokternya juga. Nah aku juga bingung kenapa dia abis keluar dari ruang konsul malah jadinya beli produk perawatannya doang-_- bukannya malah mau memenuhi niat awalnya dia yg pengen facial........... Entahlah biarkan saja dia berkembang. Tapi tadi aku tanya lagi katanya dia itung-itung kalo facial 150ribu buat satu kali aja, nah kalo produknya 150ribu bisa buat berminggu-minggu. Tapi apesnya dia malah nurut aja beli semua produk anjuran dokternya, akhirnya dia habis 200ribu lebih buat suatu benda yang bahkan dia gak butuhin itu. Kayak bedak, lotion acne, dll. Aku juga aneh sih kenapa temen aku dikasih acne series? Padahal dia jarang jerawatan dan pas konsul pun lagi gak berjerawat sama sekali-_-

Akhirnya setelah 3 jam lamanya menunggu, nama aku dipanggil juga ama mbak berbaju ijo terang khas larissa. Jangan tanya rasanya gimana....... seneng banget! kayak mau mati rasanya nunggunya ituu bosen banget, ada tivi di ruangan tapi layarnya hitam doang gak ber-signal. Ditambah suasana didalem orang-orangnya itu pada diem-dieman mendukung banget buat ngantuk. Oiya aku kasih tau beberapa hal yang lagi gak bisa digunakan di larissa surabaya; telepon customer service (031) 5032608 emang gak bisa dihubungin karena kata mbaknya telponnya lagi rusak. Terus kalau mau bayar pake debit juga EDC-nya BCA maupun mandiri kalo gak salah, itu lagi gak bisa. Jadi pas itu temen aku mau bayar biaya produk perawatannya ke kasir dengan keadaan gak bawa uang tunai tapi bawa atm bca-nya dia, nah ternyata debitnya lagi gak berfungsi, akhirnya temenku jalan deh ke ATM BCA terdekat, yaitu Siloam Hospital (keluar dari larissa belok kiri, atau tanya tukang parkir juga mereka tau kok) Teruuus emm... Apalagi ya... Udah itu aja beberapa fasilitas di larissa yang lagi gak berfungsi dengan baik.

Nah terus, aku dipanggil ke ruangan pojokan yang kalo ke kanan ruangan khusus wanita, ke kiri khusus pria, kalau lurus ke toilet-yang-dipintunya-ada-pemberitahuan-lagi-rusak pfffft. Didalem ruangan itu wangi, kita ikutin aja sama si pemanggil nama kita tadi. Aku langsung dikasih kemben batik sambil dipersilahkan naruh barang di loker terus diingetin buat ngunci loker, sebelumnya aku ganti atasan pake kemben dulu deng... Ada beberapa bilik gitu buat ganti. Didalem ruangan itu ada area-area yang berbeda-beda, misal area A khusus buat perawatan rambut kayak hair spa, creambath, dll. Area B ada untuk badan, dan area-area lain yang ga sempet aku perhatiin.

Aku masuk ke ruangan yang cuman ada tiga kasur facial, entah itu aku masuk ke ruangan yang facialnya khusus jerawat atau memang ruang facialnya cuma segini atau masih ada ruang facial lain, entahlah. Aku langsung berpikiran memaklumi kenapa tadi aku antri facialnya lama banget :( 

selama proses facial, yang facial-in aku ganti-gantian. Kadang si mbak terapis, kadang si mbak dokter, kadang si mbak terapis yang khusus mencetin jerawat dengan telaten. SUNGGUH! Bener-bener telaten, sigap, cekatan, cepet banget pindah-pindahnya antara jerawat satu ke jerawat lainnya. Tapi teteup sakit bangeeet. Ternyata aku udah ga setangguh dulu saat disiksa (re: pencet jerawat+komedo). Facialnya itu lama, tangan-tangannya lembut. Seingetku ada tiga alat yang ikut mem-facial muka aku; pertama pas scrubbing, kedua ada alat getar yang dipake ama mbak dokter buat masukin cairan apa gitu, ketiga ada alat getar yang ada sinar merahnya. Penasaran banget itu alat apaan, permukaannya lebar banget. Tiap aku pengen buka mata buat ngintip selalu gagal silau banget sih. Mungkin karna aku buka matanya takut-takut kena sinarnya itu :( takut buta :( halah. Oiya di kasur yang kita pakai buat facial, dibagian samping kepala kita ditempelin struk buat kita, fungsinya biar terapis-terapis yang mau nanganin kita tau kita mau diapakan berbaring di atas kasur dengan mata ditutup begini. Sekalian selama proses facial biasanya para terapis yang (kalau bisa) ngajak ngobrol customer bisa sekalian promosi produk mereka ini itu, jadi di struknya bisa langsung ditulis deh kalau kita bilang tertarik buat produk x misalnya, entar ditulis deh sama mereka disitu. Tapi jangan malah takut ngobrol sama mereka gara-gara takut-males dengerin mereka promosi, gpp ajak ngobrol ajaa. Aku sih ngajak mereka ngobrol karna biasanya mereka pasti bosen diem gitu terus, selain itu aku juga ngobrolin tentang kulit aku yang emang dari sebelum-sebelum ini kayaknya aku tertarik buat ambil perawatan di larissa. Jadi yaa gitu deh agak ngalor ngidul + sedikit curhat isi obrolannya =p

Selesai facial struk yang ada di bagian kepala kita bawa, kasurnya abis dipake gak dirapihin lagu gpp kok, guys. Aku langsung ke loker ambil barang-barang + baju aku. Cus keluar ruangan langsung ke kasir trus bayar.  Total pembayaranku 200ribu pas, harga sesuai sama yang ada di buku menu. Di struk pembayaran harusnya aku dapet member card, soalnya temenku dapet pas bayar dikasir, tapi aku gak dapet yaudahlah mungkin mbaknya lupa. Udah selesai. Biaya parkir motor di larissa 2ribuan.

Yang laper abis kedinginan di ruang facial, deket-deket larissa ada rumah makan ayam goreng ny. suharti kok, bisa langsung cus.

Setelah mikir mateng-mateng, mungkin aku akan balik lagi ke larissa buat ambil perawatan. Tepatnya tanggal 9 mei nanti.